Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya telah berhasil menyelesaikan penyelidikan terhadap kasus penipuan online yang menyamar sebagai perwakilan perusahaan dana pensiun terhadap korban RY. Dalam konferensi pers yang diadakan di Jakarta, Wadirresiber Polda Metro Jaya, AKBP Alvian Yunus, mengungkapkan bahwa dua dari tiga tersangka berhasil ditangkap, yaitu EC dan IP, sementara tersangka lainnya, AM, masih dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Penangkapan dilakukan di Apartemen Green Lake Sunter, Jakarta Utara.
Modus operandi para pelaku melibatkan penyamaran sebagai perwakilan perusahaan dana pensiun dan menggunakan rekayasa sosial untuk mengumpulkan data pribadi korban. Mereka menghubungi korban melalui aplikasi pesan singkat dengan dalih pembaruan dan validasi data untuk pencairan dana pensiun. Korban diajak untuk mengisi data rekening melalui sebuah link APK dengan ancaman bahwa dana pensiun tidak akan cair jika tidak mengisi data. Korban kemudian diminta untuk mengirimkan foto, video, dan transfer uang sejumlah Rp10 ribu.
Alvian menjelaskan bahwa setelah korban mengikuti instruksi pelaku, terjadi transfer dana secara tidak sah dari rekening korban dengan kerugian mencapai ratusan juta rupiah. Para tersangka melakukan penipuan ini untuk keuntungan pribadi guna memenuhi kebutuhan ekonomi mereka. Mereka dijerat dengan sejumlah pasal yang berkaitan dengan penipuan dan tindak kejahatan dalam dunia elektronik, dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara dan/atau denda maksimal Rp10 miliar.
Upaya penangkapan pelaku penipuan online ini memberikan peringatan penting kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam berinteraksi di dunia digital dan melakukan validasi yang ketat terhadap pihak yang menghubungi mereka, terutama dalam hal yang berkaitan dengan data pribadi dan keuangan. Kejahatan dalam ruang elektronik semakin merajalela, oleh karena itu kesadaran dan kewaspadaan terhadap modus penipuan online sangat diperlukan untuk melindungi diri dan keuangan dari ancaman yang tidak terlihat secara langsung.
