Informasi Prabowo Subianto Terkini dari Sumber Terpercaya

Stafsus Arsjad Rasjid Dituduh Melakukan Penganiayaan dan Dilaporkan ke Polisi

Stafsus Arsjad Rasjid Dituduh Melakukan Penganiayaan dan Dilaporkan ke Polisi

Jumat, 20 September 2024 – 08:07 WIB

Jakarta, VIVA – Arif Rahman, Staf Khusus Arsjad Rasjid, dilaporkan ke Polda Metro Jaya terkait dugaan kasus penganiayaan.

Baca Juga :

AKBP Gogo Ungkap Hasil Visum Siswa Binus Simprug: Cuma Tindak Kekerasan, Tak Ada Pelecehan

Arif dilaporkan oleh Hermawan Ngabalin, teman dari Umar Kei. Laporan Hermawan dengan nomor STTLP/B/5626/IX/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA tanggal Rabu, 18 September 2024.

“Kami sudah membuat laporan polisi di Polda Metro Jaya terkait dengan dugaan tindak pidana penganiayaan yang diduga dilakukan oleh Arif Rahman dan orang suruhannya,” ucap Abdul Fatah Pasolo, kuasa hukum Hermawan, dikutip Jumat 20 September 2024.

Baca Juga :

Ponpes Habib Rizieq Persilakan Proses Hukum Kasus Penganiayaan Santri hingga Luka Bakar

Arif Rahman diduga melakukan pemukulan di Menara Kadin, Jalan Rasuna Said Jakarta Selatan, Minggu, 15 September 2024. Dugaan penganiayaan bermula saat Umar datang ke Menara Kadin untuk bertemu adik ipar dari Anindya Bakrie, Taufan Eko Nugroho.

Baca Juga :

Detik-detik Pemuda di Tanjung Priok Ditembak Usai Makan Nasi Uduk

“Orang-orang Pak Arif Rahman memukul dia. Jadi, makanya ada memar di sini, di kaki. Jadi, itu kejadiannya,” katanya.

Umar berusaha menyelesaikan kontrak sekuriti Menara Kadin yang dikhawatirkan akan berakhir sebelum tahun 2025. Masalah itu terselesaikan setelah kontrak mereka diperpanjang hingga tahun 2026.

“Setelah itu Bang Umar kembali bertemu dengan teman-teman sekuriti dan menyampaikan itu dan mereka sepakat, sudah dapat titik temunya dan clear masalah itu,” katanya.

Kemudian, Arif Rahman datang bersama sekitar 50 orang ke Menara Kadin tanpa diduga. Mereka langsung terlibat dalam perbincangan. Singkat cerita, perselisihan terjadi dan Hermawan terluka pada tangan akibat senjata tajam. Dia mengklaim telah menyampaikan bukti-bukti termasuk rekaman CCTV di Menara Kadin.

“Bukti yang ada berupa rekaman video. Karena memang hanya video yang bisa dijadikan bukti. Senjata tajam juga tertangkap di CCTV,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya

“Setelah itu Bang Umar kembali bertemu dengan teman-teman sekuriti dan menyampaikan itu dan mereka sepakat, sudah dapat titik temunya dan clear masalah itu,” katanya.

Exit mobile version