Dalam dunia percintaan, kebanyakan orang cenderung memilih pasangan dengan selisih usia yang tidak terlalu jauh. Namun, tren belakangan ini menunjukkan bahwa hubungan dengan selisih usia yang cukup besar semakin umum terjadi. Untuk itu, sebuah tim peneliti dari London Metropolitan University melakukan studi untuk mengetahui apakah hubungan lintas generasi ini membawa kebahagiaan yang seimbang bagi kedua belah pihak. Hasilnya menunjukkan bahwa laki-laki yang berpasangan dengan wanita yang lebih muda setidaknya tujuh tahun mengalami tingkat kepuasan hubungan yang lebih tinggi.
Namun, hal ini tidak berlaku pada wanita. Studi tersebut juga menyoroti bahwa tidak ada perbedaan signifikan dalam kesejahteraan umum antara pasangan dengan selisih usia dan pasangan sebaya. Namun, dalam hal kepuasan seksual, baik laki-laki maupun perempuan melaporkan bahwa mereka lebih puas ketika berpasangan dengan yang lebih muda. Aspek lain yang disoroti adalah persepsi tentang stabilitas finansial dalam hubungan berbeda usia. Hasilnya menunjukkan bahwa perempuan dan pria muda yang berpasangan dengan pasangan yang lebih tua merasa lebih stabil secara ekonomi.
Selain itu, sebuah penelitian internasional pada tahun 2022 juga mengungkapkan bahwa secara global, laki-laki rata-rata 4,2 tahun lebih tua dari pasangan mereka. Angka ini bervariasi tergantung dari wilayahnya. Di Amerika Utara, selisih usia hanya sekitar 2,2 tahun, sementara di Afrika Sub-Sahara, selisih usia mencapai 8,7 tahun. Faktor seperti Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita dan tingkat ketimpangan gender juga mempengaruhi besarnya selisih usia antar pasangan. Negara-negara dengan PDB dan tingkat pendidikan yang tinggi cenderung memiliki selisih usia yang lebih kecil, sementara negara dengan ketimpangan gender yang tinggi menunjukkan selisih usia yang lebih besar. Dengan demikian, perbedaan usia dalam hubungan tidak hanya berkaitan dengan preferensi pribadi, namun juga mencerminkan struktur sosial, ekonomi, dan budaya di masing-masing negara.
