Berita  

Indonesia Tegaskan Komitmen Pendidikan Abad 21 di Forum UNESCO Paris

Dalam 7th Creativity in Education Summit (CES) di Markas Besar UNESCO, Paris, Duta Besar Republik Indonesia untuk Perancis, Mohammad Oemar, menegaskan komitmen Indonesia untuk terlibat dalam transformasi pendidikan global di abad ke-21. Forum yang diselenggarakan oleh UNESCO Institute for Information Technologies in Education (IITE), OECD Centre for Educational Research and Innovation (CERI), serta Global Institute of Creative Thinking (GIoCT) memusatkan perhatian pada relevansi asesmen untuk mendorong berpikir kreatif dan meningkatkan pengajaran dan pembelajaran. Oemar menjelaskan bahwa Indonesia akan melaksanakan reformasi kurikulum dengan penerapan pendekatan Deep Learning untuk memberdayakan guru dan sekolah dalam menciptakan pengalaman belajar yang berpusat pada siswa dan berdasarkan kompetensi.

Selain itu, Forum tersebut juga memberikan apresiasi kepada 50 proyek pendidikan kreatif berbasis teknologi dari seluruh dunia dalam Creativity in School Awards 2025. Hanya satu proyek dari Indonesia, yaitu Virtual Education Academy (VEA) di Pontianak, yang mendapat penghargaan. VEA tersebut telah berhasil menggunakan Google LM Notebook dengan AI di SMP 13 Pontianak untuk meningkatkan pembelajaran bahasa Inggris siswa.

Wakil Delegasi Tetap RI untuk UNESCO, Satrya Wibawa, menyatakan apresiasinya terhadap proyek VEA dan menegaskan bahwa Indonesia tidak hanya fokus pada kebutuhan domestik dalam hal pendidikan, tetapi juga berkontribusi pada diskusi global tentang masa depan pendidikan. Program Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, yang diluncurkan pada 21 Januari 2025, yaitu Rumah Pendidikan, bertujuan untuk menyatukan berbagai layanan pendidikan menjadi satu ekosistem digital yang kuat di seluruh Indonesia.

Dengan memposisikan siswa sebagai fokus utama, memperkuat pendidikan karakter, dan mengembangkan kompetensi yang relevan dengan abad ke-21, Indonesia mengkonfirmasi komitmennya untuk memajukan pendidikan berbasis digital yang inklusif dan adaptif. Pemerintah juga memberikan perhatian khusus pada literasi baru seperti koding agar generasi muda siap untuk berinovasi dalam era digital. Kombinasi integrasi teknologi dan penguatan kapasitas guru diharapkan dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih relevan dengan tantangan zaman sekarang.

Source link

Exit mobile version