Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Metro Jaya mengungkapkan wilayah Bekasi sebagai titik terbanyak terjadinya pengungkapan kasus narkoba selama pelaksanaan Operasi Nila Jaya 2025. Komisaris Besar Polisi Ahmad David, Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, menyebut bahwa wilayah Bekasi menjadi fokus utama karena petugas kepolisian melakukan penyekatan terhadap jalur masuk narkoba dari luar daerah, terutama Sumatera. Penyekatan dilakukan mulai dari Bakauheni, Merak, hingga ke Bekasi.
Menurut David, Bekasi merupakan pintu masuk penting bagi narkoba menuju Jakarta, tanpa satu pun wilayah di ibu kota yang steril dari peredaran narkoba. Sebagai target utama pemasaran, Jakarta menjadi sasaran utama bagi barang haram tersebut. Data Operasi Nila Jaya mencatat 1.672 tersangka narkoba ditangkap selama dua bulan, dengan rata-rata penangkapan 27 tersangka setiap harinya.
David mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya narkotika, dengan peningkatan kasus narkoba menjadi bagian dari program Asta Cita Presiden ke-7 serta komitmen pemberantasan narkoba oleh Bapak Kapolri dan Kapolda. Mulai Mei hingga Juni 2025, Ditresnarkoba Polda Metro Jaya mengungkap 1.243 kasus narkoba dengan total 1.672 tersangka ditangkap. Sekitar 60% tersangka menjalani rehabilitasi, sementara sisanya diproses hukum karena terlibat sebagai pengedar. David menegaskan pentingnya kesadaran akan bahaya narkoba, yang tidak hanya berdampak fisik tetapi juga mental dan psikis.
