Berita  

Strategi Mitigasi Konflik Iran-Israel oleh Pertamina dengan KESDM

Pertamina akan membahas rencana mitigasi terhadap dampak konflik di Timur Tengah, khususnya yang melibatkan Iran-Israel. Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyampaikan bahwa perusahaan akan melakukan pembahasan bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) terkait hal ini. Mitigasi yang dibahas mencakup skenario alternatif pasokan, dampak fluktuasi harga minyak mentah, dan aspek lainnya. Persoalan ini akan disesuaikan dengan agenda rapat yang diajukan oleh Kementerian ESDM.

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, juga berencana untuk mengadakan rapat dengan PT Pertamina (Persero) guna membahas dampak konflik Iran-Israel terhadap ketahanan energi Indonesia, terutama terkait harga minyak. Diketahui bahwa sekitar 20% jalur logistik minyak dunia melewati Selat Hormuz, sehingga dinamika global harus diperhitungkan dengan baik. Selain itu, Bahlil juga mengingatkan tentang sumur-sumur minyak milik Pertamina di luar negeri yang berpotensi terdampak oleh situasi konflik di kawasan Timur Tengah.

Dalam konteks ini, Presiden AS Donald Trump secara resmi mengumumkan rencana gencatan senjata antara Iran dan Israel, di mana Iran diharapkan untuk menghentikan operasinya terlebih dahulu. Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi, menyatakan bahwa meskipun belum ada kesepakatan resmi terkait gencatan senjata, Iran bersedia untuk menghentikan serangan balasan jika Israel menghentikan serangannya juga. Keseluruhan situasi ini menjadi perhatian utama bagi Pertamina, mengingat beberapa sumur minyaknya berlokasi di kawasan yang terdampak konflik di Timur Tengah.

Source link