Keluarga korban pembunuhan seorang jurnalis di Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), yakni Juwita (23), mengungkap bahwa terduga pelaku oknum TNI AL berinisial Kelasi Satu J sempat merudapaksa korban sebanyak 2 kali sebelum mengakhiri hidup korban. Hal ini disampaikan oleh Kuasa Hukum dari pihak keluarga, Muhamad Pazri, setelah menjalani pemeriksaan di Detasemen Polisi Militer Pangkalan TNI Angkatan Laut (Denpomal) Banjarmasin. Peristiwa pertama terjadi pada akhir Desember 2024, sedangkan peristiwa kedua terjadi pada Maret 2025 ketika jasad korban ditemukan.
Menurut keterangan yang disampaikan, korban Juwita dan pelaku Kelasi Satu J berkenalan melalui media sosial pada September 2024 dan setelah berkomunikasi, pelaku akhirnya meminta korban memesan kamar hotel di Banjarbaru pada rentang waktu akhir Desember. Korban tanpa curiga setuju dan ketika korban tiba di hotel, pelaku merudapaksa korban di dalam kamar hotel tersebut. Selain itu, korban juga menunjukkan bukti berupa video dan foto kepada keluarganya pada Januari 2025.
Hingga saat ini, pihak Denpomal Banjarmasin masih belum memberikan keterangan resmi terkait kasus ini. Pelaku sendiri sudah ditahan oleh Denpomal Balikpapan setelah sebelumnya berdinas di Lanal Balikpapan. Juwita sendiri merupakan seorang jurnalis muda yang bekerja di media daring lokal di Banjarbaru Kalsel dan tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalsel. Tewasnya Juwita ditemukan pada Maret 2025 di Gunung Kupang, Kelurahan Cempaka, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru dalam keadaan yang mencurigakan dengan sejumlah luka di tubuhnya.
