Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, memberikan kabar bahwa pihak Pertamina akan melibatkan pihak ketiga atau independen untuk memeriksa kualitas bahan bakar minyak (BBM) mereka. Tujuannya adalah agar meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas BBM yang mereka produksi. Simon juga mendorong partisipasi masyarakat dalam pengawasan kualitas BBM yang beredar dan memberikan kesempatan bagi pihak lain untuk melakukan uji kualitas.
Hasil uji laboratorium oleh Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terhadap 75 sampel BBM Pertamina menunjukkan bahwa kualitas BBM Pertamina sudah sesuai standar. Hal tersebut memotivasi Pertamina untuk terus melakukan pendampingan dan uji kualitas di seluruh SPBU mereka di seluruh Indonesia.
Dalam konteks dugaan korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2018–2023, Simon menyatakan bahwa semua sampel bahan bakar minyak jenis bensin di SPBU yang diuji oleh Lemigas memenuhi spesifikasi pemerintah. Penelitian ini dilakukan terhadap sampel dari berbagai lokasi di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang Selatan, serta Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina Plumpang.
Dengan langkah-langkah transparan dan kolaboratif seperti ini, Pertamina berharap dapat membangun kepercayaan masyarakat terhadap kualitas BBM yang mereka hasilkan. Keterlibatan pihak ketiga dan independen juga diharapkan dapat memastikan bahwa Pertamina tetap memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah dalam produksi dan distribusi BBM.
