Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Bambang Haryo Soekartono menyoroti potensi pengembangan angkutan barang melalui jalur kereta api (KA) yang masih sangat besar. Pada kunjungannya di Stasiun Tawang, Semarang, ia menekankan bahwa pemerintah memiliki target mengangkut sekitar satu juta teus logistik setiap tahun melalui KA barang. Namun, hingga saat ini, volume pengangkutan logistik melalui KA masih mencapai 300 ribu teus, hanya sepertiga dari target yang ditetapkan pada 2015.
Penargetan pengembangan angkutan KA barang ini dilakukan pada saat pembangunan jalur “double track” Jakarta-Surabaya di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Bambang mengatakan bahwa pemerintah harus mendorong dialihkannya sebagian angkutan logistik dari jalan raya ke angkutan KA untuk mengurangi kepadatan kendaraan di jalan raya.
Kendala dalam mencapai target angkutan KA barang bisa bervariasi, mulai dari ketersediaan angkutan hingga masalah tarif. Hal ini menuntut pemerintah hadir dan memfasilitasi percepatan pertumbuhan distribusi barang melalui angkutan KA. Bambang menekankan pentingnya keselamatan dalam operasi angkutan KA dengan merealisasikan anggaran keselamatan sesuai kebutuhan.
Kepala PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 4, Daniel Johannes Hutabarat, juga mendukung peningkatan volume angkutan penumpang dan barang melalui kereta api. Dengan potensi besar yang dimiliki KAI, mereka berkomitmen untuk memberikan solusi transportasi yang efisien dan ramah lingkungan. Volume angkutan barang menggunakan KA di wilayah Daop 4 Semarang pun terus meningkat, mencapai 187.216 ton per September 2024, meningkat 6 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
