Sepak bola Indonesia telah menjalani perjalanan yang panjang dengan melibatkan sejumlah pelatih asal Belanda dari waktu ke waktu. PSSI akhirnya memutuskan kerjasama dengan Patrick Kluivert setelah gagal membawa Indonesia lolos dari babak kualifikasi Piala Dunia 2026. Meskipun demikian, banyak penggemar sepak bola melihat bahwa timnas Indonesia di bawah asuhan pelatih Korea Selatan, Shin Tae-yong, berada di jalur yang benar.
Sejarah panjang hubungan timnas Indonesia dengan pelatih Belanda dimulai sejak zaman Hindia Belanda pada 1930-an, yang melibatkan beberapa nama terkenal seperti Johannes Christoffel Jan Mastenbroek. Johannes Christoffel Jan Mastenbroek memainkan peran penting dalam membawa tim sepak bola Hindia Belanda ke panggung internasional, salah satunya dalam turnamen Piala Dunia 1938 di Prancis.
Kemudian, Wiel Coerver dan Frans van Balkom juga merupakan dua pelatih Belanda lainnya yang pernah melatih timnas Indonesia pada masanya. Setiap pelatih Belanda membawa pengalaman dan gaya bermain yang berbeda bagi skuad Garuda. Meskipun terdapat kesuksesan seperti yang diraih oleh Henk Wullems di Liga Indonesia pada 1990-an, juga terdapat kontroversi seperti yang terjadi pada Wilhelmus Gerardus Rijsbergen pada 2011.
Pengalaman yang beragam dengan pelatih Belanda menunjukkan bahwa hubungan antara timnas Indonesia dan para pelatih asal Belanda tidak selalu mulus. Sejarah panjang ini mencerminkan berbagai tantangan dan dinamika yang terjadi dalam dunia sepak bola Indonesia, namun juga menunjukkan potensi yang dimiliki oleh kerjasama lintas negara dalam mengembangkan dan memajukan olahraga sepak bola di Indonesia.
