Penelitian terbaru oleh Jared C. Horvath dan Katie Fabricant mengungkapkan bahwa kecerdasan, atau intelligence quotient (IQ), tidak hanya ditentukan oleh faktor genetik. Melalui penelitian yang dilakukan pada kembar identik yang tumbuh dalam lingkungan yang berbeda, mereka menemukan bahwa pendidikan dan pola asuh juga dapat memengaruhi IQ seseorang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kembar dengan latar pendidikan yang berbeda secara signifikan memiliki perbedaan IQ yang mencolok.
Data yang dianalisis dari 87 pasangan kembar yang diasuh oleh orang tua yang berbeda dibagi ke dalam tiga kelompok berdasarkan perbedaan pendidikan mereka. Hasil analisis menunjukkan bahwa perbedaan tingkat pendidikan memiliki dampak signifikan, bukan hanya pada selisih rata-rata IQ antar pasangan, tetapi juga pada ukuran kesamaan antar pasangan kembar.
Pasangan kembar identik dipilih untuk penelitian ini karena mereka berbagi hampir 100 persen materi genetik yang sama, mengecualikan faktor genetik sebagai penyebab hasil riset. Menanggapi temuan ini, pakar psikologi organisasi di Universitas Harvard, Alexander Puutio, menjelaskan bahwa kecerdasan bukanlah faktor genetik yang statis, melainkan bisa dikembangkan melalui motivasi, metakognisi, dan berbagai faktor lainnya.
Penelitian terbaru ini membawa bukti bahwa pendidikan bisa mendongkrak IQ seseorang, menyiratkan bahwa kecerdasan bisa berkembang seiring waktu seperti pertumbuhan pohon yang terus tumbuh. Hal ini menegaskan bahwa pendidikan bukan hanya proses penyaring kemampuan yang sudah ada, tetapi juga dapat membantu dalam pembentukan jalur-jalur baru di otak manusia.
