Badan Narkotika Nasional (BNN) mengungkapkan bahwa jumlah pengungkapan kasus penyalahgunaan narkoba terus meningkat setiap tahun. Hal ini disampaikan oleh Kepala BNN Komjen Marthinus Hukom dalam agenda pemberantasan barang bukti narkoba di lapangan bekas para pecandu di Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat. Menurut Marthinus, sejumlah strategi terbaik telah diterapkan dalam upaya pengungkapan dan pemberantasan pengedaran narkoba, termasuk penguatan strategi intelijen untuk melihat fenomena-fenomena terkait narkoba.
Pada pertengahan tahun ini, BNN berhasil menangkap lebih dari 6 ton narkoba siap edar sejak awal 2025. Barang bukti yang dimusnahkan berasal dari 34 kasus yang diungkap BNN selama periode April hingga Juni 2025, dengan cakupan wilayah dari Aceh hingga Sulawesi Selatan. Barang bukti yang dimusnahkan meliputi sabu, ganja, dan ekstasi dengan total mencapai sekitar 593,80 kilogram narkotika.
Marthinus menyatakan bahwa efek dari penangkapan narkoba ini tidak hanya berdampak pada nilai ekonomi, tetapi juga dampak sosial dan moral yang ditimbulkannya. Sebagian besar barang bukti diperoleh dari operasi gabungan BNN bersama aparat Kepolisian, TNI, dan Bea dan Cukai, yang dilakukan lintas provinsi, menyisir jalur masuk, distribusi, hingga titik penyebaran. Operasi ini tidak hanya fokus pada jumlah tangkapan, tetapi juga pada efek jera dan kerusakan jaringan distribusi. Menurut Marthinus, operasi ini berhasil menyelamatkan lebih dari 600 ribu orang dari dampak negatif penyalahgunaan narkoba.