Memetri Bumi Desa Bantarsari Cilacap: Lestarikan Budaya Jawa

Di Desa Bantarsari, Kecamatan Bantarsari, Kabupaten Cilacap, masyarakat tetap menghormati nilai-nilai warisan leluhur di tengah arus modernisasi. Setiap tahun, mereka menggelar kegiatan memetri bumi sebagai bagian dari tradisi tahunan yang dilaksanakan saat bulan Muharram atau Tahun Baru Islam serta menjelang bulan Suro dalam penanggalan Jawa. Namun, ada perbedaan dalam pelaksanaan memetri bumi di desa tersebut, di mana kegiatan itu dilakukan bergiliran di setiap dusun.

Kepala Desa Bantarsari, Ngato Urohman, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan kesepakatan bersama terkait peringatan Tahun Baru Islam dan dilakukan bergiliran di masing-masing dusun. Tradisi memetri bumi ini dianggap penting untuk melestarikan seni dan budaya masyarakat Desa Bantarsari. Selain kegiatan budaya seperti ruwat bumi dan pagelaran wayang, juga diisi dengan kegiatan keagamaan seperti pengajian.

Pengajian yang diisi oleh penceramah kondang, KH. Muslihun Azhari, dilanjutkan dengan bakti sosial di mana pemerintah desa memberikan santunan kepada anak yatim. Pagelaran wayang kulit semalam suntuk turut meramaikan acara tersebut. Tujuan dari tradisi memetri bumi ini adalah agar masyarakat Desa Bantarsari mendapatkan keberkahan dan hasil bumi yang melimpah.

Melalui kegiatan ini, masyarakat berharap agar diberikan kesyukuran, kesehatan, umur panjang, dan hasil yang melimpah. Demikianlah upaya masyarakat Desa Bantarsari dalam menjaga tradisi dan budaya leluhur mereka agar tetap lestari dan diwariskan kepada generasi berikutnya.

Source link