Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, mendorong sektor pertanian sebagai tulang punggung ketahanan pangan nasional dan sebagai sektor yang menyerap tenaga kerja terbesar di Indonesia. Dengan kontribusi tenaga kerja sebesar 28,5 persen dari total angkatan kerja nasional, sektor pertanian memiliki peran penting dalam membuka lapangan kerja bagi jutaan rakyat Indonesia. Untuk memperkuat sektor pertanian, Mentan menyoroti regenerasi petani dan keikutsertaan pemuda dalam program brigade pangan. Ia juga menegaskan pentingnya peranan penyuluh pertanian di lapangan serta dukungan terhadap program Optimalisasi Lahan, Luas Tambah Tanam, serta Brigade Pangan.
Dalam Rapat Koordinasi Percepatan Swasembada Pangan di Auditorium Makodam VI/Mulawarman, Balikpapan, Kalimantan Timur, Amran menekankan betapa pentingnya sektor pertanian sebagai penyokong keberlanjutan sosial dan ekonomi. Kalimantan Timur sendiri memiliki potensi strategis dalam peta pangan nasional, diharapkan dapat menjadi penggerak swasembada di kawasan timur Indonesia. Dengan strategi nasional yang diterapkan, seperti program intensifikasi, ekstensifikasi, dan modernisasi pertanian, sektor pertanian mengalami pertumbuhan signifikan, dengan produksi padi naik 51,45 persen dan jagung naik 39,02 persen dibanding tahun sebelumnya.
Selain itu, serapan beras dalam negeri juga mencatat rekor, tanpa impor beras dari luar negeri. Indonesia bahkan menjadi produsen beras terbesar di ASEAN, mengungguli Vietnam dan Thailand. Dengan berbagai inovasi dalam pertanian, termasuk penyaluran alsintan ke daerah-daerah, efisiensi dan produktivitas sektor pertanian semakin meningkat. Menteri Amran optimis bahwa produksi beras Indonesia akan terus meningkat, mencapai 34,6 juta ton tahun ini. Dengan demikian, sektor pertanian di Indonesia terus tumbuh tangguh dan berkontribusi besar dalam mencapai swasembada pangan serta penyerapan tenaga kerja yang signifikan.