Bendungan Manikin di Desa Bokong, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) dianggap Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka sebagai faktor kunci dalam menjaga ketahanan pangan serta pertumbuhan daerah. Pembangunan infrastruktur sumber daya air, seperti Bendungan Manikin, sangat penting karena akses air irigasi yang memadai sangat vital bagi petani, terutama di daerah yang rentan terhadap kekeringan. Harapannya adalah pembangunan bendungan ini rampung tepat waktu untuk memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, terutama dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah secara berkelanjutan.
Bendungan Manikin merupakan salah satu dari tujuh bendungan yang sedang dibangun di NTT oleh pemerintah, yang dirancang untuk menjadi tulang punggung pengembangan pertanian di Bumi Flobamora. Proyek ini dimulai pada tahun 2018 dan diharapkan selesai pada tahun 2028 dengan total investasi mencapai Rp2,06 triliun. Saat ini, progres fisik pembangunan sudah mencapai 62,65 persen, dengan daya tampung total sebesar 28,20 juta meter kubik dan potensi pengairan seluas 652 hektar daerah irigasi.
Selain itu, Bendungan Manikin juga akan menyuplai air baku sebesar 700 liter/detik bagi wilayah Kota dan Kabupaten Kupang, serta mendukung pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) sebesar 0,125 megawatt dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) apung sebesar 29,8 megawatt. Diharapkan bahwa bendungan ini dapat berperan penting dalam meningkatkan ketahanan pangan, produktivitas pertanian, dan pertumbuhan ekonomi daerah.