Pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat, menunjukkan apresiasi terhadap perjalanan spiritual 36 biksu Thudong yang singgah di kota tersebut sebelum melanjutkan perjalanan ke Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. Wali Kota Cirebon Effendi Edo menganggap kegiatan ini sebagai simbol toleransi antarumat beragama dan bentuk penghormatan terhadap keberagaman yang ada di Kota Cirebon. Ia menekankan pentingnya nilai-nilai toleransi dan kerukunan antarumat beragama yang telah diterapkan secara lama di Kota Cirebon. Masyarakat Cirebon dikenal hidup harmonis dalam berbagai budaya dan agama, sehingga kedatangan para biksu disambut dengan penuh penghormatan.
Para biksu berasal dari Thailand, Singapura, Malaysia, dan Indonesia, melakukan perjalanan ribuan kilometer dengan berjalan kaki dan mengunjungi berbagai tempat ibadah di Cirebon. Mereka melakukan praktik spiritual untuk memperkuat hubungan antarkeyakinan dan menyebarkan pesan damai. Para biksu Thudong juga menjalani ritual sebagai latihan pengendalian diri, ketekunan, dan kesabaran secara spiritual. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat toleransi dan kerukunan antarumat beragama, serta mempromosikan pesan damai di tengah masyarakat.
Selain itu, pelepasan para biksu dilakukan di Lapangan Kebumen, Kota Cirebon, dengan ratusan warga dan pelajar yang memberikan salam hormat dan semangat kepada mereka. Para biksu kemudian melanjutkan perjalanan menuju Candi Borobudur, di mana mereka dijadwalkan tiba sebelum perayaan Hari Raya Waisak. Kegiatan ini membuktikan bahwa Cirebon adalah kota yang memegang teguh nilai-nilai toleransi dan keberagaman, serta mengapresiasi kehadiran para biksu sebagai wujud nyata toleransi yang ada di masyarakat.