Warga Sukomanunggal di Surabaya digegerkan oleh penemuan jenazah seorang pria lansia di pinggir Jalan Raya Darmo Permai II. Korban diduga tewas karena kecelakaan, namun ternyata ada kisah kelam di baliknya yang melibatkan pembunuhan oleh anak sulung korban. Pelaku, AUO, yang pernah bekerja di pelayaran, memiliki hubungan yang tidak harmonis dengan ayahnya. Perselisihan di antara keduanya mencapai puncaknya terkait penggadaian mobil Toyota Fortuner milik korban.
Pada suatu malam, AUO mengajak ayahnya untuk mengambil kembali mobil yang telah digadaikan. Namun, tempat dan janji pengembalian mobil tersebut hanyalah skenario palsu yang diciptakan oleh pelaku. Akhirnya, korban tewas setelah dianiaya oleh AUO di lokasi pengembalian mobil palsu tersebut. Keluarga yang merasa curiga dengan cerita pelaku akhirnya mendatangi lokasi kejadian dan menemukan jenazah korban.
Setelah melihat kejanggalan pada luka korban, keluarga setuju untuk dilakukan autopsi. Dengan kejelian penyidik, motif pembunuhan akhirnya terungkap, dimana AUO membunuh ayahnya karena sakit hati dan emosi yang terpendam. Motif tersebut terkait perselisihan antara keduanya terkait urusan mobil yang telah digadaikan. AUO akhirnya harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum atas pembunuhan yang dilakukannya.
