Kantor Wilayah Kementerian Agama DKI Jakarta telah meluncurkan “Gerakan Wakaf Uang” dengan tujuan mengatasi masalah keumatan seperti pendidikan, pembangunan masjid, dan kemiskinan. Gerakan ini diharapkan dapat memberikan solusi bagi persoalan keumatan yang tidak dapat cukup diatasi hanya dengan zakat, infak, dan sedekah. Masyarakat, termasuk Aparatur Sipil Negara (ASN), diharapkan dapat berwakaf dengan uang sebesar Rp20 ribu melalui lembaga perbankan syariah milik Badan Wakaf Indonesia (BWI) DKI Jakarta. BWI DKI Jakarta juga telah menyediakan metode QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) untuk memudahkan proses penyetoran wakaf.
Uang yang dikumpulkan akan dikelola dalam investasi syariah untuk kemudian digunakan sebagai instrumen dalam penyelesaian masalah keumatan seperti pembangunan masjid, pendidikan, dan mengatasi kemiskinan. Potensi wakaf dianggap sangat besar dalam menangani persoalan keumatan, seperti yang terjadi di Universitas Al Azhar, Mesir, yang didukung oleh wakaf dan memberikan manfaat bagi umat Islam di seluruh dunia.
Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) DKI Jakarta, Ali Sibromalisi, berharap agar wakaf yang terkumpul dapat membantu mengatasi kemiskinan dan masalah sosial di Jakarta dan di Indonesia secara keseluruhan. Dia juga berharap “Gerakan Wakaf Uang” dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat yang besar bagi bangsa. Semoga wakaf bukan hanya menjadi potensi tetapi juga menjadi mesin pertumbuhan ekonomi umat.
