Sabtu, 24 Februari 2024 – 19:46 WIB
Jakarta – Lima pria telah ditangkap oleh Polres Bandara Soekarno-Hatta karena terlibat dalam tindak pidana asusila yang melibatkan delapan anak laki-laki.
Baca Juga :
Nama Samaran 11 Presiden AS yang Jarang Diketahui, Ada Obama hingga Donald Trump
Wakapolres Bandara Soekarno-Hatta, AKBP Ronald Fredi mengungkapkan bahwa kasus ini terungkap setelah ada laporan praktek asusila di Amerika Serikat. Setelah dilakukan penyelidikan, praktek tersebut ternyata merupakan bisnis penjualan video porno.
“Setelah ditelusuri, terungkap bahwa orang-orang yang terlibat adalah WNI, bahkan melibatkan anak-anak,” ujarnya di Mapolres Bandara Soetta, Sabtu, 24 Februari 2024.
Baca Juga :
Negara-Negara Paling Religius di Dunia, Indonesia Ada di Nomor 1
Informasi ini diindikasikan sejak Agustus 2023 dan kemudian dilakukan penyelidikan terhadap pelaku serta lokasi pembuatan video porno. Ditemukan bahwa salah satu otak dari praktek asusila ini bernama HS yang berperan sebagai inisiator dan otak dari kejahatan tersebut.
Baca Juga :
Rahasia Finlandia Menjadi Negara Paling Bahagia Berturut-turut, Ini Faktanya
“Setelah diinvestigasi, kami menemukan pelaku inisial HS. Dia memainkan peran dalam pembuatan dan merekrut anak-anak untuk terlibat dalam bisnis video porno yang dijual ke luar negeri melalui aplikasi Telegram sejak tahun 2022,” kata Ronald.
Modus operandi yang digunakan oleh HS adalah mendekati anak-anak melalui permainan online, di mana ia dan para korban bertemu saat bermain game tersebut.
“Korban dan pelaku sudah saling kenal. Mereka mulai berinteraksi melalui game online seperti Free Fire dan Mobile Legend. Di sana, HS mendekatkan diri kepada korban dan memberikan hadiah untuk permainan tersebut. Akhirnya, anak-anak ini tergoda untuk dekat dengan pelaku,” jelas Ronald.
Setelah itu, pelaku mengajak korban untuk bertemu dengan alasan bermain bersama (main bareng). Akhirnya, mereka diajak untuk melakukan tindakan seksual dengan iming-iming uang.
“Korban yang tergoda akhirnya mau melakukan tindakan tersebut dengan pelaku. Tidak hanya satu, tetapi ada 7 anak lainnya yang diajak oleh pelaku, yang mana mereka adalah teman dari korban pertama,” kata Ronald.
Tidak hanya itu, HS juga melibatkan rekan prianya dengan inisial MA, A, NZ, dan KR dalam bisnisnya.
“Ada lima orang yang kami tangkap, yang turut merekam kegiatan dan melakukan tindakan seksual terhadap anak-anak korban. Setelah merekam, video tersebut akan disebar melalui aplikasi Telegram dan dijual ke luar negeri,” jelasnya.
Harga penjualan video porno ke luar negeri berkisar dari 50 hingga 100 USD. Sedangkan di dalam negeri, harganya antara Rp100 hingga Rp300 ribu per video.
“Harga penjualan di luar dan di dalam negeri berbeda. Dari bisnis video porno ini, pelaku berhasil mendapatkan keuntungan yang cukup besar,” tambahnya.
Para pelaku dijerat dengan berbagai pasal mulai dari Tindak Pidana Perdagangan Orang dan/atau Tindak Pidana Pornografi dan/atau Tindak Pidana Dapat Diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen yang memiliki muatan Kesusilaan dan/atau Tindak Pidana Kekerasan Seksual dan/atau Tindak Pidana Perlindungan Anak dengan ancaman hingga 15 tahun penjara berdasarkan undang-undang yang berlaku.
Halaman Selanjutnya
“Korban dan pelaku sudah saling kenal. Hanya saja seri g chatting melalui game online seperti Free Fire dan Mobile Legend. Disana dia dekat, dan suka memberi gift untuk permainan itu. Sampai akhirnya, anak-anak ini pun tergiur dekat dengan pelaku,” jelas Ronald.