Senin, 20 November 2023 – 17:30 WIB
Jakarta- Ghisca Debora Aritonang yang diduga melakukan penipuan tiket konser Coldplay hingga meraup untung miliaran rupiah mengaku kenal pihak promotor. Modus ini yang dipakai menipu.
Ghisca mengakui bahwa dirinya ikut dalam war tiket dan berhasil mendapatkan tiket tersebut. Kemudian, ia mulai menjual dan menawarkan tiket tersebut kepada teman-temannya. “Kemudian GDA ini menawarkan kepada teman-temannya sebagai reseller dengan dalih tiket tersebut adalah tiket compliment yang dijanjikan akan dapat menjelang pelaksanaan Coldplay,” ucap Kapolres Metro Jakarta Pusat, Komisaris Besar Polisi Susatyo Purnomo Condro kepada wartawan, Senin 20 November 2023.
Akibatnya, para korban percaya bahwa Ghisca benar-benar mengenal promotor. Padahal, sejak bulan Mei hingga November, dia sama sekali tidak ada komunikasi dengan pihak promotor.
“Yang bersangkutan meyakinkan kenal dengan perantara atau promotor, padahal sampai bulan Mei dengan November tidak ada komunikasi apapun dengan pihak perantara atau tiket dan sebagainya,” ujar dia.
Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Pusat menangkap Ghisca Debora Aritonang yang melakukan penipuan tiket konser Coldplay hingga meraup untung Rp15 miliar. Penangkapan merujuk lima laporan polisi yang masuk kesana. Dari total lima laporan yang diterima Polrestro Jakpus, Kapolres Metro Jakarta Pusat, Komisaris Besar Polisi Susatyo Purnomo Condro mengatakan kerugiannya beda-beda. Tapi, jika dijumlah mencapai Rp5,1 miliar.
Untuk diketahui, nama Ghisca Debora Aritonang tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Pasalnya, wanita ini dituding melakukan penipuan tiket konser Coldplay yang telah di gelar pada Rabu, 15 November 2023 di Stadion Gelora Bung Karno. Gischa Debora berhasil meraih untung hingga Rp15 miliar dalam aksinya menipu calon penonton konser Coldplay.
Halaman Selanjutnya
Dari total lima laporan yang diterima Polrestro Jakpus, Kapolres Metro Jakarta Pusat, Komisaris Besar Polisi Susatyo Purnomo Condro mengatakan kerugiannya beda-beda. Tapi, jika dijumlah mencapai Rp5,1 miliar.
