Kamis, 2 November 2023 – 12:42 WIB
Surabaya – Seorang wanita yang sedang hamil 7 bulan, Fitria Almuniroh Hafidloh Diyanah (23), meninggal dunia setelah dibunuh oleh mertuanya sendiri, Khoiri (53), di Dusun Blimbing, Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Beberapa hari sebelum dibunuh, Fitria sempat melakukan video call dengan ibunya, Nurul Afifi, yang tinggal di Surabaya.
Baca Juga :
Ibu di Depok Tertembak Peluru Nyasar, Begini Kronologinya
Awalnya, Fitria tinggal bersama orang tuanya di Perumahan Sinar Amerta Medayu Selatan, Medokan Ayu, Rungkut, Kota Surabaya. Setelah menikah dengan M Sueb, dia kemudian tinggal di Dusun Blimbing, Desa Parerejo, Purwodadi, Pasuruan. Pelaku alias mertua Fitria juga tinggal di sana.
Baca Juga :
Mertua di Pasuruan Berusaha Memperkosa Sebelum Bunuh Menantu
Nurul mengaku, sebelum putrinya yang sudah meninggal ditemukan dalam kondisi mengerikan, ia dan putrinya sempat melakukan video call. Dalam komunikasi itu, Fitria memberitahu bahwa kartu keluarga (KK) yang telah diaurus sudah selesai. Fitria resmi memiliki satu KK dengan suaminya.
“Fitria senang,” kata Nurul ketika dijumpai di rumahnya di Rungkut, Kota Surabaya, Rabu, 1 November 2023.
Baca Juga :
Ibu Korban Menantu Dibunuh Mertua di Pasuruan: Pembunuhnya Ramah, Cuma Tukang Kawin
Saat melakukan video call, Fitria juga meminta maaf kepada Nurul. “Sepurane, Bu, aku sering merepotkan kamu. Sepurane, Bu (Mohon maaf, Bu saya sering merepotkan),” kata Nurul menirukan ucapan Fitria.
Nurul tidak menyangka video call tersebut adalah komunikasi terakhirnya dengan putrinya. Ia pun menuntut keadilan dan berharap pihak penegak hukum memberikan hukuman maksimal kepada pelaku. “Intinya menuntut keadilan,” ujarnya.
Fitria ditemukan tewas dengan leher tergorok di dalam kamar rumahnya di Dusun Blimbing, Desa Parerejo, Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, pada Selasa, 31 Oktober 2023, sore. Suaminya sendiri, M Sueb, adalah orang pertama yang menemukan Fitria sudah tidak bernyawa.
Pada saat itu, Sueb pulang dari tempat kerja. Karena curiga karena pintu rumah terkunci, Sueb mengintip dari jendela. Di dalam rumah, ia melihat ayahnya, Khoiri, duduk di kursi. Sueb kemudian membuka paksa pintu. Melihat itu, Khoiri melarikan diri. Ketika masuk ke dalam kamar, Sueb melihat istrinya telah tergeletak dalam keadaan berlumuran darah.
“Dia spontan berteriak dan tetangga datang,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Pasuruan, Ajun Komisaris Polisi Achmad Doni Meidianto.
Korban kemudian dilarikan ke pusat kesehatan masyarakat tetapi nyawanya tidak tertolong. Sementara itu, pelaku ditangkap oleh petugas ketika bersembunyi di rumah warga setempat.
Berdasarkan keterangan sementara, pelaku mengakui telah menghabisi nyawa menantunya karena tidak diberi makan sehingga kelaparan. Namun, suami korban membantah hal itu.
“Selama ini istri saya sangat peduli pada pelaku,” kata Kapolsek Purwodadi, Ajun Komisaris Polisi Pudjianto, menjelaskan keterangan pelaku dan suami korban.
Halaman Selanjutnya
Fitria ditemukan tewas dengan leher tergorok di dalam kamar rumahnya di Dusun Blimbing, Desa Parerejo, Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, pada Selasa, 31 Oktober 2023, sore. Suaminya sendiri, M Sueb, adalah orang pertama yang menemukan Fitria sudah tidak bernyawa.