Jumat, 17 Mei 2024 – 13:28 WIB
Begal yang Kejam Serang Casis Bintara hingga Jarinya Putus, Kembali Beraksi dengan Kekejaman yang Terkenal
Jakarta – Kelompok begal terhadap calon siswa atau casis Bintara Polri, Satrio Mukhti (18) ternyata sudah beraksi berulang kali. Menurut polisi, kawanan begal itu juga dikenal sadis dalam tindakan mereka.
Baca Juga :
Nasib Casis Bintara yang Dibegal hingga Jarinya Putus, Diterima Masuk Polri oleh Kapolri
“Dari hasil keterangan pelaku, mereka sudah melakukan tiga kali,” kata Kepala Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Rovan Richard Mahenu, Jumat, 17 Mei 2024.
Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi menambahkan, kelompok begal ini terkenal sadis dan tidak ragu melukai korban. Contohnya seperti yang dialami oleh korban Satrio.
Baca Juga :
3 Begal Casis Bintara Polri Ditembak Gegara Melawan Saat Ditangkap, 1 Tewas
Baca Juga :
Kronologi Imam Musala Tewas Ditusuk OTK di Kebon Jeruk
“Cukup sadis, jari kelingking kanan korban terluka, juga paha korban terluka. Ini sangat sadis. Motor korban dirampas, HP korban dirampas,” ungkap Ade Ary.
Sebelumnya, polisi telah berhasil menangkap kelompok begal terhadap Satrio (18), yang merupakan casis Bintara Polri. Jumlah pelaku komplotan tersebut ada lima orang. “Sudah ditangkap,” kata dia, Kamis, 16 Mei 2024.
Dari lima pelaku, satu di antaranya tewas ditembak polisi karena melawan saat ditangkap. Dia adalah pelaku utama dengan inisial PN.
Dua pelaku lainnya juga ditembak polisi di bagian kaki. Sedangkan dua lainnya adalah penadah barang curian.
Untuk diketahui, korban Satrio menjadi korban begal di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Akibat kejadian tersebut, jari tangan Satrio putus.
Kapolsek Kebon Jeruk, Kompol Sutrisno menjelaskan kejadian pembegalan itu terjadi pada Sabtu, 11 Mei 2024 sekitar pukul 05.00 WIB.
“Kejadian tersebut terjadi Minggu lalu di Jalan Arjuna, yang merupakan calon Bintara (Polri),” kata Sutrisno ketika dihubungi, Rabu, 15 Mei 2024.
Halaman Selanjutnya
Dari lima pelaku, satu di antaranya tewas ditembak polisi karena melawan saat ditangkap. Dia adalah sang eksekutor berinisial PN.