Kesehatan mulut ternyata memiliki korelasi kuat dengan risiko stroke, menurut penelitian terbaru dari University of South Carolina. Studi yang dipublikasikan di Neurology: Open Access ini mengungkapkan bahwa individu dengan penyakit gusi (periodontal disease/PD) dan gigi berlubang memiliki risiko lebih tinggi terkena stroke iskemik dan gangguan kardiovaskular serius lainnya.
Penelitian melibatkan hampir 6.000 orang dewasa dari studi jangka panjang Atherosclerosis Risk in Communities (ARIC) dan menyimpulkan bahwa individu dengan PD dan karies memiliki risiko stroke yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang memiliki mulut sehat. Bahkan setelah penyesuaian dengan faktor demografi, kelompok yang memiliki penyakit gusi dan gigi berlubang menunjukkan risiko stroke iskemik 86% lebih tinggi serta risiko gangguan kardiovaskular besar 36% lebih tinggi.
Menjaga kesehatan mulut terbukti membantu menurunkan risiko penyakit gusi hingga 29% dan risiko PD dengan karies hingga 81%. Pencegahan dapat dilakukan melalui pemeriksaan gigi berkala, yang telah terbukti menurunkan risiko stroke, dan dapat membantu menjaga pembuluh darah tetap sehat.
Hubungan antara kesehatan mulut dan stroke dipahami lebih baik melalui penelitian ini. Infeksi di rongga mulut dapat memicu peradangan di seluruh tubuh, sehingga menjaga kesehatan mulut menjadi bagian penting dalam upaya pencegahan stroke. Dua penyakit mulut yang sering diabaikan, yaitu penyakit gusi dan karies, dapat bekerja sama meningkatkan risiko stroke dengan merusak struktur pembuluh darah dan memicu pembekuan darah.
Penelitian ini memberi pemahaman baru tentang pentingnya perawatan gigi dan gusi dalam mencegah risiko stroke. Merawat kesehatan mulut bukan hanya untuk keindahan senyuman, tapi juga sebagai langkah penting dalam melindungi otak dan mencegah risiko stroke yang dapat terjadi. Menjaga kesehatan mulut harus menjadi prioritas bagi semua orang, sehingga dapat mengurangi risiko terkena penyakit gusi, karies, dan stroke.
