Menjadi Orangtua Menguji Cinta Pasangan: Mitos atau Fakta?

Menjadi orang tua sering dianggap sebagai puncak dari kehidupan berpasangan. Orang tua merasakan kebanggaan, ritme baru, dan tanggung jawab yang tak lagi bisa dibagi seimbang. Namun, di balik kebahagiaan tersebut, pasangan menghadapi pergeseran dalam cara mereka mencintai satu sama lain. Ada penelitian psikologi yang memberikan hasil berbeda tentang bagaimana kelahiran anak memengaruhi hubungan romantis. Sebagian studi menunjukkan bahwa menjadi orang tua mempererat ikatan pasangan karena tugas merawat anak bersama. Terdapat juga temuan yang menyatakan bahwa pasangan tanpa anak cenderung memiliki hubungan yang lebih stabil karena tekanan emosional dan keuangan dapat mengikis keintiman. Oleh karena itu, ilmuwan dari Universitas Wroclaw, Polandia, melakukan penelitian lintas budaya yang berjudul “Is Family Size Related to Love? Data from 25 Countries” untuk menjawab kebingungan tersebut. Mereka menganalisis data lebih dari 3.100 partisipan di 25 negara dan menemukan bahwa pasangan yang memiliki anak melaporkan tingkat cinta romantis yang lebih rendah dibanding mereka yang belum memiliki anak. Studi ini menegaskan bahwa kehadiran anak berkorelasi negatif dengan kadar cinta romantis pada pasangan yang hidup di masyarakat modern. Menjaga cinta setelah menjadi orang tua adalah proses yang membutuhkan kesadaran dan usaha, bukan bahwa cinta akan hilang setelah memiliki anak. Hal ini mengingatkan bahwa ketika cinta diuji oleh rutinitas, yang paling menentukan adalah seberapa kuat keinginan untuk saling memeluk di tengah kelelahan yang sama.

Source link