Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, memeriksa langsung harga pupuk di kios wilayah Jombang, Jawa Timur, setelah pemerintah menurunkan harga pupuk bersubsidi hingga 20 persen. Keputusan tersebut mulai berlaku pada Rabu (22/10). Dalam dialog dengan petani di Desa Plosogenuk, Perak, Kabupaten Jombang, Zulkifli Hasan mengatakan bahwa penurunan harga pupuk akan membantu petani menambah penghasilan mereka. Selama kunjungannya, Zulhas, sapaan akrabnya, memeriksa harga pupuk di kios pengecer dan menyaksikan petani saat membeli pupuk.
Hasil pemantauannya menunjukkan bahwa harga pupuk Urea turun menjadi Rp1.800 per kilogram atau Rp90 ribu per 50 kilogram, sedangkan NPK Phonska seharga Rp1.840 per kilogram atau Rp92 ribu per 50 kilogram. Pupuk NPK Kakao dijual seharga Rp2.640 per kilogram, dan Pupuk ZA seharga Rp1.360 per kilogram. Petroganik, pupuk organik, dijual seharga Rp640 per kilogram.
Selain itu, Zulkifli Hasan melaporkan bahwa stok pupuk masih mencukupi bahkan berlebih. Ia menegaskan kepada petani untuk melaporkan jika terjadi kekurangan, namun tidak untuk tujuan makelar atau tengkulak. Petani di Jombang menyambut baik penurunan harga pupuk tersebut. Salah satu petani, Karlan, mengungkapkan kegembiraannya dengan harga pupuk yang lebih terjangkau. Ia berharap ketersediaan jatah pupuk tambahan agar dapat memenuhi kebutuhan lahan yang lebih luas.
Selama kunjungannya, Zulkifli Hasan juga memantau penggunaan drone pertanian dalam memberikan pupuk kepada petani. Ia juga memberikan bantuan pupuk Nitrea dan Phonska kepada beberapa petani. Kebijakan penurunan harga pupuk ini diharapkan dapat meningkatkan produksi pertanian serta membantu para petani dalam meningkatkan pendapatan mereka.
