Bulan September baru saja menyaksikan suhu permukaan laut dan darat tertinggi ketiga yang pernah tercatat, menurut laporan layanan perubahan iklim Copernicus Climate Change Service (C3S) Uni Eropa. Rata-rata suhu global pada bulan September tahun ini mencapai 16,11 derajat Celsius, menandai penurunan dari tahun sebelumnya namun tetap 1,47 derajat di atas level praindustri. Sementara itu, suhu permukaan laut global mencapai 20,72 derajat Celsius, mencatat rekor tertinggi ketiga untuk bulan ini.
Area Pasifik Utara terus mengalami suhu permukaan laut di atas rata-rata jangka panjang, bahkan mencapai titik tertinggi sepanjang sejarah di beberapa wilayah. Namun, suhu di Pasifik ekuator tengah dan timur menunjukkan fase netral El Nino-Osilasi Selatan, dengan suhu tidak jauh berbeda dari rata-rata.
Luas es laut bulanan di Arktika 12 persen di bawah rata-rata jangka panjang, sementara di Antarktika 5 persen di bawah rata-rata. Menurut Samantha Burgess dari C3S, September 2025 merupakan bulan September terpanas ketiga yang pernah tercatat, hanya sedikit lebih dingin dari September 2024.
Perubahan suhu global ini diatribusikan pada akumulasi gas rumah kaca yang terus berlanjut di atmosfer. Hal ini menunjukkan pentingnya keberlanjutan tindakan mitigasi perubahan iklim untuk mengatasi peningkatan suhu yang signifikan.















