Berita  

5 Hidangan Khas Waisak: Lotek dan Nasi Lesah yang Menggugah Selera

Setiap perayaan Hari Raya Waisak di Indonesia selalu dimeriahkan dengan hidangan khas yang merupakan simbol dari nilai-nilai spiritual dan sejarah kepercayaan umat Buddha. Hidangan vegetarian menjadi ciri khas pada perayaan ini, untuk menggambarkan kesederhanaan, kemurahan hati, dan penghormatan terhadap kehidupan. selain meditasi dan ritual puja bhakti, sajian makanan juga memiliki peran penting dalam memperkuat makna perayaan Waisak.

Tidak semua hidangan dalam perayaan Waisak bersifat wajib karena setiap agama memiliki tradisi makanannya sendiri. Namun, ada beberapa hidangan tradisional yang sering disajikan dan sarat akan makna. Diantaranya adalah kue burgo, tempoyak, nasi gemuk, lotek, dan nasi lesah. Kue burgo dengan cita rasa gurihnya menjadi favorit umat Buddha karena merayakan tiga peristiwa penting dalam kehidupan Sang Buddha. Sementara tempoyak, hidangan khas Palembang, disajikan dengan sambal durian yang memberikan rasa asam segar.

Nasi gemuk, hidangan tradisional dari Jambi, memiliki aroma harum karena dimasak dengan santan dan diberi pelengkap seperti telur rebus, ayam suwir, kacang goreng, dan sambal. Lotek, makanan berbahan dasar sayur dengan bumbu kacang gurih, menunjukkan prinsip vegetarian dalam ajaran Buddha. Sedangkan nasi lesah, makanan khas dari Magelang, memiliki rasa gurih yang segar dan selalu disajikan sebagai bentuk penghormatan terhadap tradisi lokal yang bersatu dengan makna spiritual Waisak. Semua hidangan khas tersebut menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Hari Raya Waisak setiap tahunnya.

Source link