Masyarakat yang terdampak banjir di Kota Tangerang, Banten, diingatkan untuk waspada terhadap penyebaran penyakit leptospirosis atau infeksi air kencing tikus. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Dini Anggraeni. Diharapkan agar masyarakat menjauhi genangan air, sungai, danau, selokan, dan saluran air serta hindari kontak langsung dengan hewan yang rentan terinfeksi, terutama tikus. Selain itu, cuci tangan dan kaki setelah melakukan kegiatan sebagai langkah pencegahan.
Dalam upaya mencegah penyebaran leptospirosis, masyarakat diimbau untuk menggunakan pakaian pelindung, membersihkan luka dengan penutup tahan air, mengurangi penumpukan sampah yang dapat menarik tikus, serta menggunakan sepatu boot dan sarung tangan saat berada di lingkungan berisiko tinggi tertular penyakit tersebut. Penting juga untuk memperketat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta waspada terhadap leptospirosis, terutama selama musim hujan dan banjir.
Penyakit leptospirosis dapat ditularkan melalui air, tanah, atau kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi. Oleh karena itu, Baca tindakan pencegahan seperti menjaga kebersihan lingkungan, memperbaiki sanitasi, dan melakukan vaksinasi untuk mengendalikan populasi tikus di pemukiman. Dinkes Kota Tangerang juga telah melakukan investigasi langsung ke lokasi-lokasi rawan penyakit ini untuk mengantisipasi penyebarannya. Masyarakat diimbau untuk melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan jika menemukan gejala leptospirosis dan meningkatkan kerja bakti untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
