Pemerintah diminta untuk tidak terlalu tergesa-gesa dalam mengatur jadwal operasional Bandara Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai bandara komersial internasional yang mematuhi standar keselamatan dan kenyamanan global. Menurut pengamat transportasi Bambang Haryo Soekartono, persiapan harus lebih matang termasuk aspek kesiapan sarana dan prasarana serta mitigasi bencana. Langkah-langkah perbaikan fasilitas yang sudah dilakukan oleh Kementerian Perhubungan diapresiasi, tetapi masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki, seperti kondisi landasan pacu dan wacana Forest Airport.
Keberadaan butiran debu dan material lain di sekitar landasan pacu masih menjadi perhatian karena berpotensi membahayakan pesawat. Contoh kasus Bird Strike juga menjadi perhatian karena dapat mengakibatkan kerusakan pada pesawat. Sebelum dijadikan bandara internasional, perlu dilakukan evaluasi terhadap kekuatan landasan (PCN) agar pesawat dengan berbagai ukuran bisa mendarat dengan aman. Uji tes landasan juga diperlukan untuk memastikan kondisi pendaratan pesawat dalam berbagai situasi termasuk cuaca.
Pentingnya menjaga keamanan penerbangan dengan mencegah masuknya hewan ke area bandara juga disampaikan, karena adanya komunitas burung yang berpotensi mengganggu penerbangan. Keselamatan penumpang, kru pesawat, dan masyarakat sekitar harus menjadi prioritas utama dalam menjalankan operasional bandara internasional. Sebaiknya pemerintah berhati-hati dalam menetapkan status operasional Bandara IKN untuk memastikan kesiapan dalam memenuhi standar internasional yang berlaku.