Bambang Haryo Soekartono, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, menyoroti pentingnya pengembangan kereta rel listrik (KRL) atau KA komuter yang menghubungkan rute Semarang-Solo-Yogyakarta (Joglosemar). Kota Semarang diidentifikasi sebagai pusat transportasi di Jawa Tengah dan harus menerima perhatian khusus dalam pengembangan infrastruktur transportasi, terutama kereta api. Dengan tingkat keterisian penumpang dari arah selatan, seperti Solo dan Yogyakarta, yang sudah mencapai di atas 80%, pemerintah didorong untuk mendukung percepatan perluasan jaringan kereta api.
Pengembangan KRL Semarang-Solo-Yogyakarta diharapkan bisa memenuhi kebutuhan transportasi massal masyarakat seiring dengan potensi pariwisata yang terus berkembang di kota-kota sekitarnya. Integrasi antara kereta api antarprovinsi dengan KRL tersebut diyakini memiliki potensi besar yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah. PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 4 Semarang melaporkan peningkatan volume angkutan penumpang serta barang melalui kereta api, dengan jumlah penumpang yang terus meningkat sebesar 16% dibandingkan tahun sebelumnya.
KAI berkomitmen untuk terus meningkatkan aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penumpang kereta api. Dukungan terhadap penggunaan transportasi massal yang lebih efisien dalam penggunaan energi dan ramah lingkungan juga menjadi fokus utama dalam upaya meningkatkan sistem transportasi kereta api di wilayah ini. Dengan integrasi lebih lanjut antara KRL Joglosemar dan rute lainnya di Jawa, diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat serta mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.