Informasi Prabowo Subianto Terkini dari Sumber Terpercaya

Tragedi Cinta Nia, Gadis Penjual Gorengan di Pariaman yang Menyedihkan: Dibunuh dan Dikubur Tanpa Busana

Tragedi Cinta Nia, Gadis Penjual Gorengan di Pariaman yang Menyedihkan: Dibunuh dan Dikubur Tanpa Busana

Sabtu, 14 September 2024 – 14:02 WIB

Padang, VIVA – Kematian Nia Kurnia Sari, seorang gadis remaja penjual gorengan asal Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, menarik perhatian publik. Nia diduga tewas karena dibunuh dan dikubur tanpa busana oleh pelaku.

Baca Juga :

Sepekan Berlalu, Polisi Belum Juga Ciduk Pembunuh Nia Gadis Penjual Gorengan di Pariaman

Salah satu yang paling terpukul adalah seorang pemuda bernama Aladi Iyan Pratama alias Tama, yang merupakan kekasih Nia. Tama masih belum bisa menerima kenyataan pahit bahwa kekasihnya telah pergi untuk selamanya.

Kematian Nia sampai saat ini masih merupakan misteri. Ia diduga menjadi korban pembunuhan dan perkosaan. Polisi terus melakukan pengejaran terhadap tersangka pelaku.

Baca Juga :

Polisi Kantongi Identitas Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan di Padang Pariaman

Tama mengakui bahwa ia tidak pernah menyangka insiden tragis tersebut akan menimpa kekasihnya. Ia merasakan kehilangan yang sangat dalam. Keinginannya untuk menikah dengan Nia kini hanya tinggal dalam mimpi.

Pemuda asal Banjar, Jawa Barat ini pertama kali mengenal Nia melalui Facebook pada tahun 2021. Mereka sering berkomunikasi melalui Facebook Messenger.

Baca Juga :

Pembunuh Nia Gadis Penjual Gorengan Diburu agar Tak Kabur ke Luar Sumbar, Polisi Lakukan Ini

Penemuan jasad gadis remaja di Padang Pariaman

Penemuan jasad gadis remaja di Padang Pariaman

Photo :

  • VIVA.co.id/Andri Mardiansyah (Padang)

Dari obrolan yang berlangsung menyenangkan, keduanya semakin dekat dan akhirnya menjalin hubungan sebagai pasangan. Pada 31 Mei 2021, mereka resmi berpacaran meskipun berada jauh di provinsi dan pulau yang berbeda.

“Saya mengenal Nia dari Facebook pada tahun 2021. Saya mulai mengobrol dengan Nia. Kemudian perlahan-lahan kami semakin dekat dan akhirnya berpacaran,” kata Tama kepada VIVA, Sabtu, 14 September 2024.

Dia mengaku telah menjalin hubungan selama lebih dari 3 tahun dengan Nia namun belum pernah bertemu sama sekali. Tama berencana untuk bertemu dengan Nia di Padang Pariaman.

“Tapi, saya akan mengumpulkan uang terlebih dahulu. Rencana saya adalah bulan Oktober ini,” ujar Tama.

Meskipun menjalani hubungan jarak jauh, namun ia mengatakan tidak pernah ada masalah. Berbagai komunikasi baik melalui video call, telepon, atau pesan WhatsApp terus dilakukan.

“Ketika video call melihat wajahnya, saya kadang meminjam HP teman karena HP saya tidak bisa. Jika tidak video call, kita hanya chatting, Nia sering menceritakan tentang kehidupan sehari-hari,” ujar Tama.

“Kami sering berbagi cerita, terutama jika Nia memiliki masalah, ia ceritakan begitu juga sebaliknya,” jelas Tama.

Tama menganggap Nia sebagai seorang gadis yang sangat baik dan gigih. Bahkan kedua orang tua Tama mendukung hubungan mereka dan berharap jika berjodoh, mereka bisa menikah dengan Nia. “Nia adalah orang yang baik. Dia gigih. Dia ingin membuat orang tuanya bahagia,” ujarnya.

Dia juga mengenang perkataan almarhumah kekasihnya yang pernah mengatakan ingin menikah dengannya.

“Jika dia ingin menikah dengan saya saat sudah sukses dan bisa membahagiakan orang tuanya dulu. Nia ingin membalas jasa orang tuanya terlebih dahulu, ingin membangun rumah terlebih dahulu,” ujar Tama.

Sekarang, Tama hanya bisa mengenang kisah cintanya yang menyedihkan dengan Nia. Atas tragedi yang menimpa kekasihnya, Tama berharap agar pihak kepolisian segera menangkap pelaku. Bahkan, ia sangat marah dan mendesak aparat untuk menghukum mati pelaku.

“Harapan saya hanya satu, pelaku ditangkap dan jika memungkinkan dihukum mati. Kasus ini tidak boleh berlalu begitu saja sebelum semuanya terungkap,” ujarnya.

 

Halaman Selanjutnya

“Saya mengenal Nia dari Facebook pada tahun 2021. Saya mulai mengobrol dengan Nia. Kemudian perlahan-lahan kami semakin dekat dan akhirnya berpacaran,” kata Tama kepada VIVA, Sabtu, 14 September 2024.

Halaman Selanjutnya