Selasa, 14 Mei 2024 – 20:27 WIB
Jakarta – Faizal Arifin (23) yang membunuh pamannya, Abdul Hamid (32) mengungkap alasan yang membuatnya sakit hati hingga tega membunuh.
Baca Juga :
Respons Horor Tukang Soto Usai Pelaku Bunuh Paman Pemilik Warung Madura di Tangsel
“Ya mulanya awal itu abis Jumatan, sebenarnya saya masih bisa nahan (emosi),” kata Faizal pada Selasa, 14 Mei 2024.
Baca Juga :
Pengakuan Pembunuh Pria Dibungkus Sarung di Tangsel: Saya Menyesal
Namun, saat harusnya istirahat Faizal kesal karena masih saja disuruh pamannya itu menjaga warung Maduranya. Saat itu, dia mengaku sudah tak kuasa menahan emosinya.
“Karena pada saat itu saya sudah jam istirahat, terus mau istirahat masih disuruh jaga lagi bapak. Itu saya sudah (emosi),” katanya.
Baca Juga :
Biden Tidak Percaya Ada Genosida di Gaza
Lebih lanjut, Faizal mengaku selama empat bulan kerja di sana dirinya digaji. Dia menampik alasan tak digaji sehingga tega menghabisi nyawa pamannya.
Sebelumnya diberitakan, ternyata pelaku pembunuhan terhadap pria berinisial AH (32) yang jasadnya ditemukan terbungkus sarung di Perumahan Makadam, Pamulang, Kota Tangerang Selatan atau Tangsel, ada dua orang.
Selain keponakannya sendiri yang berinisial FA (23), Kepala Subdirektorat Reserse Mobile Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Titus Yudho Ully mengatakan ada pelaku lain berinisial NA (28).
“Iya pelakunya dua. Jadi yang satu lagi itu sifatnya membantu,” kata dia pada Senin, 13 Mei 2024.
Titus mengungkap, NA adalah pedagang soto yang berlokasi depan warung Madura milik korban. NA mengompori FA yang pelaku utama menghabisi korban. Selain itu, NA bertugas mengawasi lokasi saat FA mengeksekusi korban. Dia juga bantu-bantu membersihkan darah korban.
Adapun, penemuan jasadnya viral di media sosial, seperti dikutip dari @seputartangsel. Kondisi korban membungkuk dan terbungkus sarung, tergeletak di area kebun. Mayat itu ditemukan seorang warga yang sedang melewati kawasan Perumahan Makadam di Jalan Saleh 1, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan.
Kapolsek Pamulang, Komisaris Polisi Ghulam Nabhi membenarkan penemuan jasad itu pada pagi hari pukul 05.30 WIB. Di lokasi itu, polisi pun menemukan kain sarung yang dipakai untuk membungkus jasad tersebut, sebelum akhirnya dibuang di area rumah warga.
“Dari laporan yang kami terima, ditemukan oleh warga pada pagi hari,” katanya pada Sabtu, 11 Mei 2024.
Halaman Selanjutnya
Selain keponakannya sendiri yang berinisial FA (23), Kepala Subdirektorat Reserse Mobile Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Titus Yudho Ully mengatakan ada pelaku lain berinisial NA (28).