Marsekal Muda TNI Prof. Dr. Abdulrachman Saleh dikenal atas dedikasinya dalam bidang pendidikan dan keaktifannya dalam berorganisasi. Saat masih menjadi seorang mahasiswa, beliau aktif di perkumpulan olahraga terbang dan berhasil memperoleh izin terbang. Setelah menyelesaikan pendidikannya, Abdulrachman Saleh bergabung dengan Angkatan Udara dan diangkat sebagai Komandan Pangkalan Udara Madiun pada tahun 1946. Beliau juga ikut mendirikan Sekolah Teknik Udara dan Sekolah Radio Udara di Malang. Meski sudah menjadi seorang Angkatan Udara, Abdulrachman Saleh tetap tidak melupakan profesinya sebagai dokter dan terus memberikan kuliah di Perguruan Tinggi Dokter di Klaten, Jawa Tengah.
Pada saat Belanda mengadakan agresi pertama, Abdulrachman Saleh bersama Adisoetjipto diperintahkan untuk pergi ke India. Di perjalanan pulang, mereka singgah di Singapura untuk mengambil bantuan obat-obatan dari Palang Merah Malaya. Namun, pesawat yang mereka tumpangi, Dakota VT-CLA, ditembak oleh dua pesawat P-40 Kitty-Hawk Belanda saat menuju kembali ke Yogyakarta melalui Singapura. Pesawat itu kehilangan keseimbangan, menabrak pohon, patah menjadi dua bagian, dan terbakar.
Peristiwa heroik ini kemudian diperingati sebagai hari Bakti TNI AU sejak tahun 1962. Lanud Adisoetjipto juga berganti nama sejak 17 Agustus 1952 sebagai penghormatan atas jasa-jasa Abdulrachman Saleh.
Sumber: https://prabowosubianto.com/pejuang-nasional-marsekal-muda-tni-prof-dr-abdulrachman-saleh/