Pengawasan surat suara menjadi fokus Bawaslu Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Mulai dari proses percetakan, lipatan, sortir, pengepakan, hingga pengiriman ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Kedatangan 1.033.651 lembar surat suara DPRD Jombang di gudang KPU setempat, juga menjadi prioritas pengawasan. “Kami sudah mendatangi percetakan surat suara di PT Temprina, Bambe, Kabupaten Gresik, kemarin,” ujar M Fatoni, pengampu urusan logistik pemilu Bawaslu Jombang, Selasa (26/12/2023).
Pengawasan di percetakan surat suara penting untuk memastikan kualitas, jumlah, jadwalnya, dan pengamanan dalam percetakan. Selanjutnya, saat surat suara tiba di KPU Jombang, Bawaslu juga melakukan pengawasan. Bersama kepolisian, Bawaslu menyaksikan pembukaan segel dari truk kontainer untuk dibawa ke gudang. Tahap selanjutnya, Bawaslu menyiagakan anggotanya untuk mengawasi proses sortir dan pelipatan surat suara.
Ketua Bawaslu Jombang Dafid Budiyanto mengatakan, pelipatan tersebut dimulai 3 Januari 2024 di empat tempat. Pengawasan proses pelipatan ini penting dilakukan untuk mengantisipasi surat suara yang tercoblos, rusak, atau invalid, surat suara yang tertukar, dan lain sebagainya. Bawaslu Jombang juga melibatkan Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) sesuai dengan daerah pemilihan.
Pengawasan berjenjang dimulai sejak pengiriman dari kabupaten yang diawasi Bawaslu, kemudian berlanjut ke tingkat kecamatan oleh Panwascam, lalu dari kecamatan ke desa yang dilakukan Pengawas Kelurahan dan Desa (PKD). Terakhir, dari desa ke TPS, Bawaslu melibatkan Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) untuk meminimalkan keluhan logistik.
