Jakarta – Anggota Dewan Pakar Partai Gerindra, Bambang Haryo Soekartono mempertanyakan dasar pernyataan JK yang menyebut anak yang tidak memiliki pengalaman (Gibran) cukup sulit memimpin Indonesia yang begitu besar.
“Apa yang menjadi dasar pernyataan Pak JK ya? Komentar Pak JK menurut saya kurang berdasar, kenapa begitu, karena saya khawatir seperti tahun 2014 lalu,” ujar BHS akrab disapa, Selasa (17/10).
Ucapan JK yang viral sebelum Pilpres 2014 selalu diingat oleh publik. JK mengkritik kepemimpinan Jokowi saat menjadi Gubernur DKI Jakarta.
“Jangan hanya karena Jokowi terkenal, lantas tiba-tiba dicalonkan menjadi presiden. Bisa Hancur negeri ini, bisa masalah,” kata JK, Sabtu, 25 Mei 2014.
Alhasil, sebulan kemudian, JK justru berpasangan dengan Jokowi maju Pilpres 2014. Pasangan tersebut kemudian mampu memenangkan pertarungan melawan Prabowo Subianto yang kala itu berpasangan dengan Hatta Rajasa.
Sambung BHS, hendaknya JK berpikir matang terlebih dahulu sebelum mengeluarkan pernyataan. Pasalnya, hal itu bisa menjadi tendensi buruk bagi seorang politisi.
“Jadilah seorang politisi yang jujur, amanah sehingga bisa dipercaya rakyat. Saya berharap Pak JK komentarnya berdasarkan fakta yang ada,” imbuhnya.
Anggota Komisi V DPR periode 2014-2019 ini memandang sosok Gibran sebagai Walikota Solo yang penuh prestasi.
“Di Solo, hampir 5 tahun kepemimpinannya, Mas Gibran tidak pernah melakukan pencitraan. Tetapi dia lebih mencurahkan pikirannya untuk memajukan kotanya,” ungkap BHS.
“Kita lihat pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Solo sangat baik. Pembangunan yang berkaitan dengan transportasi publik sangat baik di era Mas Gibran. Semua hub dan feeder terkoneksi dengan baik hingga ke tingkat RT-RW,” tambahnya.