Kamis, 2 November 2023 – 13:31 WIB
Pasuruan – Seorang mertua bernama Khoiri alias Satir (52 tahun) secara keji melakukan percobaan pemerkosaan lalu membunuh menantunya, Fitria Almuniroh Hafidloh Diniyah (23 tahun). Ironisnya menantunya saat itu tengah hamil 7 bulan.
Baca Juga :
104 Teroris Diringkus Selama Januari-Oktober 2023
Korban dibunuh dengan cara digorok lehernya di dalam kamar. Sebelum membunuh, tersangka mengaku berusaha memperkosa korban. Pengakuannya niat buruk itu hanya dilakukan sekali ini.
Pembunuhan ini dilakukan di rumah korban di Dusun Blimbing, Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan pada Selasa, 31 Oktober 2023.
Baca Juga :
Menantu Hamil 7 Bulan Dibunuh Mertua, Ucapan Terakhirnya ke Ibu Bikin Haru
“Pengakuannya baru pertama kali ini (berusaha memperkosa) karena takut ketahuan. Tersangka mengambil pisau dapur dan membunuh korban,” kata Wakil Kepala Polres Pasuruan, Kompol Hari Aziz, Kamis, 2 November 2023.
Baca Juga :
Mertua di Pasuruan Berusaha Memperkosa Sebelum Bunuh Menantu
Aziz pun memaparkan tidak ada penganiayaan yang terjadi sebelumnya. Kejadian pembunuhan pun berlangsung cepat dan korban kemudian bersimbah darah digorok lehernya dengan pisau dapur oleh tersangka.
“Sebelum-sebelumnya juga tidak ada percobaan pemerkosaan. Saat kejadian juga tidak ada penganiayaan. Keterangan ini berdasar pengakuan tersangka,” ujar Hari Aziz.
Hari Aziz menerangkan jika saat tersangka mencoba merengkuh tubuh korban dan menciuminya. Korban berteriak keras untuk meminta tolong.
Tersangka yang kemudian panik langsung mengambil pisau di dapur dan kembali menindih korban lalu menggoroknya dengan pisau dapur.
“Tersangka menggoroknya sekali,” tutur Hari Aziz.
Sementara itu, pelaku Khoiri mengaku berhasrat menyetubuhi korban karena pengaruh alkohol. Dia nekat membunuh korban saat gagal memperkosa juga karena minuman keras beralkohol.
“Kena pengaruh minuman pak, sejenis topi miring,” tutur Khoiri.
Halaman Selanjutnya
Hari Aziz menerangkan jika saat tersangka mencoba merengkuh tubuh korban dan menciuminya. Korban berteriak keras untuk meminta tolong.