Informasi Prabowo Subianto Terkini dari Sumber Terpercaya

Pelanggan Open BO Membunuh PSK Karena Permintaan Pembayaran Tambahan

Pelanggan Open BO Membunuh PSK Karena Permintaan Pembayaran Tambahan

Muaraenim – Seorang wanita pekerja seks komersial (PSK) ditemukan tewas bersimbah darah di rumah kontrakannya, di Kelurahan Tanjung Enim kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muaraenim, Sumatera Selatan.

Korban berinisial YS (35) ditemukan tidak bernyawa pada Rabu malam, 11 Oktober 2023, sekitar pukul 23.00 Wib. Sebelumnya, korban melakukan hubungan seksual dengan seorang pria di kontrakannya yang telah memesan jasa tersebut melalui aplikasi open BO.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, korban YS berkenalan dengan pelaku AJ melalui aplikasi di media sosial dan sepakat untuk melakukan transaksi open BO. Mereka sepakat bertemu di rumah kontrakan korban di kawasan Simpang Waras, Lingkungan Mandala, Kelurahan Tanjung Enim, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muaraenim, Sumatera Selatan.

Dalam perjanjian tersebut, pelaku akan membayar korban sebesar Rp 500 ribu untuk jasa prostitusinya. Pelaku datang ke kontrakan korban pada Rabu malam setelah melakukan hubungan intim sebanyak dua kali. Namun, korban meminta bayaran lebih sebesar Rp 700 ribu. Pelaku tidak memiliki uang lebih dan hanya mampu membayar sesuai kesepakatan awal, yaitu Rp 500 ribu.

Akibatnya, terjadi cekcok mulut antara pelaku dan korban. Pelaku gelap mata dan membunuh korban dengan menusukan sebelah pisau ke bagian leher belakang bawah telinga korban serta memukulnya. Korban tewas bersimbah darah di samping kasur dalam rumah kontrakannya.

Pelaku AJ mengakui bahwa ia membunuh korban karena panik dan takut setelah korban mengancam akan berteriak dan mengatakan bahwa pelaku akan mencuri di dalam rumahnya.

Korban adalah seorang ibu dengan tiga orang anak yang telah ditinggal suaminya. Hari sebelum korban meninggal, salah satu anak korban merasa khawatir dan meminta korban untuk pulang ke Palembang dan tidak kembali ke Muaraenim.

Polisi telah menangkap pelaku serta mengamankan bukti-bukti dan melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi. Korban telah dibawa pulang oleh keluarganya ke Palembang untuk dimakamkan.

Kapores Muaraenim, AKBP Andi Supriadi, mengonfirmasi bahwa motif pembunuhan ini adalah karena pelaku panik dan takut korban akan meneriakinya sebagai maling. Pelaku dan korban telah terlibat dalam transaksi prostitusi yang bermula dari aplikasi media sosial.

Pihak berwajib berharap dapat memberikan keadilan yang adil kepada keluarga korban dalam menghukum pelaku.